Ciamis, PDM – Hari BerMuhammadiyah (HBM) bukan sekadar acara rutin bulanan, tetapi sebuah momentum strategis untuk menghidupkan syiar, memperkuat konsolidasi internal, dan menunjukkan kekuatan Muhammadiyah kepada dunia luar. Dalam konteks ini, firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 103-104 menjadi panduan utama:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara…” (QS. Ali Imran: 103).
Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersatu dalam ukhuwah Islamiyah dan menghindari perpecahan. Sementara itu, ayat berikutnya (QS. Ali Imran: 104) mendorong kita untuk terus menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dua ayat ini menjadi fondasi bagi gerakan HBM sebagai wujud nyata persatuan dan semangat fastabiqul khairat.
HBM: Momentum yang Harus Dirayakan dengan Sepenuh Hati
HBM hanya hadir satu kali dalam sebulan, namun dampaknya bisa menjadi kekuatan besar jika setiap warga Muhammadiyah meramaikan dan mensukseskannya dengan sepenuh hati.
Jadikan HBM sebagai “family gathering” yang membahagiakan, di mana pasangan, anak, menantu, cucu, dan handai taulan ikut serta merasakan semangat kebersamaan ini.
HBM adalah hari kebanggaan kita sebagai warga Muhammadiyah, sebuah kesempatan untuk berbagi cerita, belajar bersama, dan memperkuat ukhuwah.
Yang luar biasa dari HBM adalah semangat berbagi yang sedang diupayakan menjadi tradisi di kalangan warga Muhammadiyah. Setiap orang tanpa dipaksa saling menggembirakan saudaranya dengan membawa makanan dan minuman sederhana yang dapat dinikmati bersama.
Hal ini menjadi simbol ukhuwah yang tulus, menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak harus mewah, tetapi hadir dalam kesederhanaan yang penuh keberkahan.
Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur dan kebersamaan yang mendalam
Tidak ada keberhasilan tanpa keterlibatan semua pihak. Dalam semangat fastabiqul khairat, HBM bukan ajang adu cantik antara semua elemen, tetapi kolaborasi untuk saling memperindah dan memperkuat.
Semua elemen Muhammadiyah—tingkat ranting, cabang, ortom hingga amal usaha Muhammadiyah (AUM)—harus bahu-membahu, menjadikan HBM sebagai bukti bahwa Muhammadiyah adalah gerakan yang dinamis dan progresif.
Keberhasilan HBM bukan hanya tentang acara yang meriah, tetapi juga bagaimana Muhammadiyah menjadi lebih menarik untuk diketahui, dipertanyakan, bahkan diikuti oleh orang lain.
Ini hanya bisa tercapai jika kita, sebagai warga Muhammadiyah, memperlihatkan nilai-nilai Islam berkemajuan melalui semangat kebersamaan, keilmuan, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
HBM adalah panggilan untuk bergerak, berkarya, dan memberikan kontribusi nyata. Jangan biarkan momentum ini berlalu begitu saja tanpa makna.
Akhirnya semua kembali kepada kita, bagaimana kita menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan menuju Islam berkemajuan atau sekadar sebuah organisasi tanpa visi besar?
Mari kita jadikan HBM sebagai hari penuh berkah, hari yang menggugah semangat, dan hari yang menunjukkan kepada dunia bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang benar-benar membawa kemajuan. Bersama-sama, kita kuat. Bersama-sama, kita menang.
*) Oleh : dr.H. Ridwan Rahman Saleh, MMRS, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Ciamis
*) IDEA PDM Ciamis atau rubrik IDEA di website PDMCiamis.or.id terbuka untuk seluruh warga Muhammadiyah. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: opini@pdmciamis.or.id